Dukung Program Ketahanan Pangan, Dandim Jayawijaya Lakukan Peninjauan Lahan Distrik Muliama Jayawijaya

Wamena - Guna mendukung dan memaksimalkan program ketahanan pangan, Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Cpn Athenius Murip, S.H., M.H., tinjau langsung lahan yang merupakan lokasi program ketahanan pangan Kodim 1702/Jayawijaya, bertempat di Kampung Kewin Jln. Wamena-Kimbim Piramid, Distrik Muliama, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (19/03/2024).

Letkol Cpn Athenius Murip, S.H., M.H., dalam keterangannya menyampaikan, melalui program ketahanan pangan ini diharapkan dapat memicu dan memotivasi kesadaran masyarakat untuk mengolah lahan dan pemeliharaan tanaman yang baik guna mendapatkan hasil yang baik.

Baca juga: Hendri Kampai: Kampung Tematik Produktif, Langkah Menuju Kemandirian Ekonomi Nasional

“Untuk mendukung stabilitas nasional maka kebutuhan bahan pokok pangan dan ekonomi masyarakat harus terpenuhi dan terjaga, dalam hal ini babinsa agar selalu mendorong masyarakat agar lebih tekun untuk mengolah lahan agar mendapatkan hasil yang maksimal, ” terang Dandim.

Lebih lanjut, peninjauan ini sebagai salah satu bentuk eksistensi peran Kodim 1702/Jayawijaya dalam pendampingan serta sebagai salah satu upaya yang dilakukan secara sistematis sesuai organisasi satuan TNI kewilayahan.

Baca juga: Jelang Idul Fitri, Kodim 1702 Jayawijaya Gelar Bazar Murah

“Dengan cara terjun langsung di lapangan maka usaha untuk mewujudkan ketahanan pangan akan segera terwujud di Kabupaten Jayawijaya, babinsa selaku pendamping di lapangan harus secara rutin melakukan pemantauan sehingga para petani semakin terpacu dan giat mengolah lahan pertanian, ” pungkasnya.

Adapun turut hadir, Kasdim 1702/JWY Mayor Inf Romadlon, Pasiintel Kodim 1702/JWY Kapten Inf Sony T. Bachtiar, S.Tr.Han., Danramil 1702-02/Kimbim Lettu Inf Boy Richard, Kepala Distrik Firdaus, Kepala Kampung Kewin Zet Elopere, Kepala Suku Kewin Yahya Wantik, Kepala Suku Besar Kewin Piket Elopere, Pdt. Gereja Kewin Saul Elopere.

Baca juga: Andreas Eddy Soroti Rendahnya ‘Tax Ratio’ Indonesia Pasca 10 Tahun Reformasi Perpajakan